TANGERANG SELATAN, Perspektif.co.id – Upaya menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, kini memasuki babak baru. Pemerintah Kecamatan Setu berencana mengaktifkan kembali Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) sebagai benteng utama dalam mencegah berbagai kerawanan sosial. Inisiatif ini merupakan langkah proaktif untuk melibatkan masyarakat secara langsung dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman.
Camat Setu, Erwin Gemala Putra, mengungkapkan bahwa pengaktifan kembali Siskamling adalah prioritas. Ia menekankan pentingnya partisipasi warga melalui peran aktif dari para lurah, RT, dan RW.
"Kami sedang menggalakkan untuk mengaktifkan kembali Siskamling. Lurah dan RT RW diminta untuk di siskamling ini alat kelengkapannya dilengkapin," kata Erwin. Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah setempat untuk memberdayakan masyarakat.
Dalam upaya penguatan Siskamling, Erwin juga menyebutkan perlunya melengkapi pos ronda dengan berbagai fasilitas pendukung. Peralatan dasar seperti nomor telepon darurat dari berbagai instansi terkait, termasuk lurah, babinsa, binamas, BPBD, dan Damkar, harus tersedia. Selain itu, perlengkapan seperti senter dan peralatan pendukung lainnya juga dianggap esensial untuk menunjang kelancaran tugas ronda.
Pengaturan waktu Siskamling juga akan disesuaikan dengan pola kerawanan yang sering terjadi. Camat Erwin menyarankan agar pos ronda diaktifkan pada jam-jam rawan, yaitu antara pukul 00.00 hingga 04.00 WIB. Jam tersebut dianggap krusial karena sering terjadi insiden sosial.
"Saya akan coba pendekatan persuasif kalau bisa pos ronda dimulai jam 00.00 - 04.00 WIB supaya bisa mendeteksi potensi kerawana di wilayah Kecamatan Setu," jelasnya.
Erwin menjelaskan bahwa jam-jam tersebut dipilih karena sering menjadi waktu rawan bagi berbagai tindakan kriminal. Menurutnya, potensi kerawanan sosial yang sering terjadi di antaranya adalah tawuran anak, geng motor, peredaran narkoba, dan minuman keras. Dengan memfokuskan patroli pada jam tersebut, diharapkan deteksi dini dan pencegahan dapat dilakukan lebih efektif.
Berdasarkan laporan yang diterima dari masyarakat, ada dua area yang dianggap paling rawan di Kecamatan Setu. Kedua titik tersebut berada di sepanjang Jalan Puspiptek Serpong menuju Pasar Serpong dan di Jalan Momonggor, Kelurahan Kranggan. Keberadaan dua titik ini menjadi fokus utama dalam strategi pengamanan yang akan diterapkan.
Untuk mengatasi kerawanan di area tersebut, pihak Kecamatan Setu tidak hanya mengandalkan Siskamling. Mereka juga akan mengintensifkan patroli oleh tim ketertiban dan keamanan (trantib).
"Saya minta temen-teman trantib untuk patroli lebih diintensifkan ke daerah sana karena sering ada laporan kerawanan sosial di daerah situ," ungkap Erwin.
Tim patroli ini merupakan bagian dari tim cepat tanggap kecamatan yang juga melibatkan personel dari Koramil dan Polsek setempat. Sinergi antara berbagai pihak ini diharapkan dapat menciptakan sistem keamanan yang terkoordinasi dan efektif. Patroli malam akan menjadi agenda rutin untuk memantau situasi di lapangan dan merespons laporan dari warga dengan cepat.
Erwin berharap inisiatif ini mendapat dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat. Ia mengimbau agar warga kembali aktif dalam Siskamling di lingkungan masing-masing. Partisipasi aktif dari masyarakat adalah kunci untuk menjaga keamanan, kenyamanan, dan ketertiban bersama di Kecamatan Setu.
Langkah pengaktifan Siskamling ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah Kecamatan Setu dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari kejahatan dan kerawanan sosial. Melalui kerja sama yang erat antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat, diharapkan Kecamatan Setu dapat menjadi contoh wilayah yang aman dan kondusif bagi warganya.***