12 September 2025, 13:41

Pemkot Tangsel Tanggung Biaya Perawatan dan Sediakan Hunian Sementara untuk Korban Ledakan di Pondok Cabe

Hingga saat ini terdapat tujuh orang korban yang masih menjalani perawatan intensif di RS Hermina Ciputat

Reporter: Redaksi Perspektif
Editor: Deden M Rojani
20
Pemkot Tangsel Tanggung Biaya Perawatan dan Sediakan Hunian Sementara untuk Korban Ledakan di Pondok Cabe
Wakil Walikota Tangsel Pilar Saga Ichsan saat mengunjungi korban di area pengungsian. / Doc: Humas Pemkot Tangsel

TANGERANG SELATAN, Perspektif.co.id - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) bergerak cepat memberikan penanganan kepada para korban peristiwa ledakan gas yang menghancurkan sebuah rumah di wilayah Pondok Cabe Ilir, Pamulang, pada Jumat (12/9/2025).

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, menegaskan bahwa seluruh biaya pengobatan korban akan ditanggung penuh pemerintah melalui BPJS maupun jalur pembiayaan lain yang telah disiapkan.

Hingga saat ini terdapat tujuh orang korban yang masih menjalani perawatan intensif di RS Hermina Ciputat. Salah satunya bahkan mengalami luka bakar 100 persen dan sudah dirujuk ke RS Tarakan untuk penanganan lebih lanjut.

“InsyaAllah semua kebutuhan utama bagi para pengungsi akan kita dahulukan. Yang layak dipakai, seperti makanan, kebutuhan anak-anak hingga bayi, semua sedang kita sediakan,” ujar Pilar ketika mengunjungi tiga lokasi berbeda yakni RS Hermina, rumah yang menjadi titik ledakan, serta area pengungsian, Sabtu (13/9/2025).

Selain layanan medis, Pemkot juga menyalurkan logistik darurat untuk 16 kepala keluarga yang kini mengungsi di musala, rumah tetangga, maupun kediaman kerabat. Bantuan tersebut meliputi makanan siap santap, kebutuhan bayi seperti popok dan susu, serta perlengkapan dasar lainnya.

Tidak hanya itu, Pemkot Tangsel menyiapkan opsi penyewaan rumah sementara agar para korban tidak harus berlama-lama menetap di musala.

Khusus bagi anak-anak sekolah, Pilar telah meminta Dinas Pendidikan mendistribusikan seragam dan perlengkapan belajar sehingga mereka tetap bisa melanjutkan pendidikan tanpa hambatan.

“Pendidikan anak-anak tidak boleh terhenti hanya karena ada musibah seperti ini,” tegas Pilar.

Berdasarkan pendataan awal, sejumlah rumah warga mengalami kerusakan dengan kategori berat, sedang, hingga ringan. Pemkot telah mengalokasikan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD 2025 untuk membantu perbaikan rumah-rumah tersebut. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman juga diperintahkan segera melakukan inventarisasi agar proses perbaikan bisa segera dijalankan.

Lebih jauh, Pemkot Tangsel juga menyiapkan program pendampingan psikologis atau trauma healing untuk anak-anak serta keluarga korban melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) bekerja sama dengan psikolog dan pihak perguruan tinggi.

“Dari DP3A sudah ada program pendampingan dengan psikolog anak, khusus untuk pemulihan trauma pascakejadian. Itu sudah menjadi standar penanganan kami. Setiap ada bencana, kebakaran, maupun musibah lainnya, psikolog pasti diterjunkan untuk melakukan trauma healing,” jelas Pilar.

Ia menegaskan bahwa Pemkot Tangsel akan terus hadir dan mendampingi masyarakat terdampak hingga benar-benar pulih dari musibah tersebut.***

Berita Terkait